 
        Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Aceh telah dikenal sebagai penggerak utama berbagai inisiatif hijau di wilayah Aceh.
Berbagai langkah strategis dilakukan, mulai dari program penghijauan, konservasi ekosistem hutan dan pesisir, hingga adaptasi terhadap perubahan iklim.
Upaya tersebut menjadi bukti nyata komitmen DLHK Aceh dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Informasi lengkap mengenai kebijakan, rencana kerja, dan berita terkini dapat diakses langsung melalui https://dlhprovinsiaceh.id/.
Komitmen ini tidak berdiri sendiri, melainkan berlandaskan strategi dan regulasi yang jelas, sebagaimana dijelaskan berikut.
1. Strategi dan Landasan Hukum
DLHK Aceh memiliki fondasi kuat dalam setiap kebijakan lingkungannya.
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) 2022–2052 disusun sebagai panduan menyeluruh untuk menjaga keseimbangan ekosistem di seluruh provinsi. Isinya berfokus pada perlindungan hutan, ekosistem mangrove, padang lamun, dan karst, sekaligus mengarahkan sektor pertanian maupun industri untuk lebih ramah terhadap alam.
Pendekatan berbasis wilayah sungai (DAS) serta konsep ekoregion menjadi strategi utama dalam mengintegrasikan kebijakan pembangunan dengan kelestarian alam.
Melalui pendekatan ini, DLHK Aceh memastikan bahwa setiap langkah pembangunan tetap mempertimbangkan daya dukung lingkungan.
2. Program Penghijauan dan Rehabilitasi Ekosistem
Upaya penghijauan di Aceh bukan sekadar kampanye, tetapi menjadi program jangka panjang dengan hasil yang terlihat nyata.
Penanaman pohon secara berkala dilakukan oleh DLHK Aceh di daerah yang rawan banjir, hutan lindung, serta pesisir yang mudah tergerus abrasi.
Restorasi ekosistem mangrove dan terumbu karang juga menjadi prioritas, mengingat potensi bencana alam dan kerusakan ekosistem laut yang semakin meningkat.
Beberapa contoh nyata di lapangan antara lain:
- Rehabilitasi mangrove di Aceh Timur, Jaya, Singkil, dan Aceh Tamiang untuk mengurangi abrasi pesisir.
- Konservasi terumbu karang di Pulau Weh, Simeulue, dan Aceh Besar, yang bertujuan menjaga keanekaragaman hayati laut sekaligus mendukung sektor pariwisata berkelanjutan.
3. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
DLHK Aceh meyakini bahwa partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan program hijau.
Melalui Proklim (Program Kampung Iklim), sekolah Adiwiyata, hingga pembentukan bank sampah, masyarakat diajak untuk berperan langsung dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Selain meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, program ini juga berdampak pada perekonomian warga.
Bank sampah, misalnya, menjadi sarana masyarakat mendapatkan tambahan pendapatan dari hasil daur ulang.
4. Infrastruktur Ramah Lingkungan
Selain fokus pada penghijauan, DLHK Aceh juga memantau pembangunan infrastruktur ramah lingkungan.
Proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di kawasan perkotaan dan industri bertujuan menekan pencemaran air.
Sistem biodigester yang mengolah limbah organik menjadi energi terbarukan juga menjadi salah satu inovasi yang sedang dikembangkan.
Langkah ini menunjukkan komitmen Aceh dalam menerapkan teknologi berkelanjutan untuk melindungi lingkungan sekaligus mendukung energi bersih.
5. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Aceh adalah wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan abrasi.
DLHK Aceh memastikan setiap pembangunan telah mempertimbangkan aspek mitigasi dan adaptasi.
Indikator Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan, mencakup kualitas udara, air, dan tingkat tutupan hutan.
Meski udara di Aceh relatif bersih, fokus perbaikan tetap terletak pada kualitas air dan tata kelola limbah guna memastikan keberlanjutan lingkungan di masa mendatang.
6. Cerita Sukses di Lapangan
Beberapa cerita sukses DLHK Aceh menjadi inspirasi bagi banyak pihak:
- Aksi Beach CleanUp di pantai Lhok Mata Ie, Aceh Besar, digelar dengan melibatkan komunitas lokal untuk memastikan pantai tetap bersih dari sampah.
- Verifikasi Proklim di Gampong Alue Sungai Pinang, Abdya, memperlihatkan keberhasilan kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan desa hijau.
Kesimpulan
Inisiatif hijau DLHK Provinsi Aceh mencerminkan dedikasi jangka panjang terhadap keberlanjutan lingkungan.
Rangkaian langkah strategis, termasuk penghijauan dan pemberdayaan warga, disusun untuk menjaga keberlangsungan ekosistem yang sehat.
Untuk mengetahui program terbaru, laporan kegiatan, dan cara terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan, kunjungi https://dlhprovinsiaceh.id/. Situs ini adalah sumber informasi terpercaya tentang gerakan hijau di Aceh.
 
         
         
         
        